Genre Sastra Modern

 Pertemuan Ke 6

Materi Ke 5

Pengantar Pengkajian Kesusastraan

Teori Sastra,Kritik Sastra,dan Sejarah Sastra

Nama: Dwi Putri Rahmadhani

NIM: 22016097

Dosen Pengampu: Dr. Abdurrahman, M.pd


Genre Sastra Modern


BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Dunia sastra adalah salah satu yang terbesar yang ada berkat banyaknya genre sastra yang ada. Genre sastra dapat diartikan sebagai karakteristik macam atau tipe kesastraan yang memilki berbagai macam karakteristik secara umum atau dapat dikategorikan berdasarkan gaya, isi, dan bentuk. Sastra merupakan sebuah karya yang menyangkutkan tentang masalah kehidupan sehingga sastra dapat memberikan informasi tentang permasalahan kehidupan. Sastra mengalami fase perkembangan yang dapat melahirkan berabagai macam genre-genrenya

B. Pembahasan

1. Pengertian Genre Sastra Modern

Sastra Modern adalah karya sastra yang dibentuk oleh unsur intrinsik dan Menggunakan bahasa/kata yang terpilih, diksi yang tepat. Mempunyai bahasa tuturan dan dialog(dalam prosa dan drama) yang Bertujuan untuk dibaca/didengar orang lain agar mereka mendapat hiburan dan/atau nasihat.

Teori genre modern bersifat deskriptif karena teori itu tidak membatasi jumlah kemungkinan jenis sastra yang ada dan tidak menentukan aturan untuk para pengarang. Jika jenis teori digabungkan akan menghasilkan jenis baru yaitu tragi-komedi. Salah satu nilai pendekatan genre adalah pendekatan itu memperhatikan pengembangan internal pada sebuah sastra.

2. Karakteristik Sastra Modern

1. Tidak terikat oleh adat istiadat atau lebih fleksibel

2. Berhubungan dengan kondisi social masyarakat

3. Mencerminkan kepribadian penerbitnya

4. Mencantumkan nama pengarangnya

5. Tidak terikat dengan kaidah baku dan menggunakan bahasa yang lebih bebas

 3. Pembagian Genre Sastra Modern berdasarkan pendapat Pakar

Asia Padmopuspito (1991:2) mengutip beberapa definisi genre sastra dari beberapa pakar sastra, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Sipley, genre adalah jenis atau kelas yang didalmnya termasuk karya sastra. Hasry Shaw menyatakan bahwa genre adalah kategori atau kelas sastra seni yang memiliki bentuk, teknik, atau isi khusus. Diantara genre dalam sastra termasuk novel, cerita pendek, esai, epic dan lain sebagainya.

2. Menurut Hirsch, cara terbaik untuk mendefinisikan genre ialah dengan melukiskan unsur-unsur di dalam kelompok teks sempit yang mempunyai hubungan secara langsung.

3. Menurut Abrams , genre merupakan istilah untuk menandai jenis sastra atau bentuk sastra

4. Contoh-contoh teks sastra modern 

  1. Puisi, adalah karya estetis yang bermakna yang mempunyai arti, bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna

2. Drama, adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak , seni drama sering disebut dengan seni teater

3. Cerpen, adalah karangan pendek yang berbentuk prosa yang menceritakan sepenggal kehidupan tokoh, baik itu mengharukan, menyedihkan, menggembirakan, atau berupa pertikaian dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan.

5. Situasi bahasa genre sastra modern

Dalam masyarakat modern sastra makin dilepaskan dari situasi komunikasi yang normal. Sastra menjadi urusan pembaca yang paling sangat individu. Sastra adalah tulisan yang, ecriture. Perkembangan sastra modern sangat dipengaruhi oleh perkembangan melek huruf. Obiechina, seorang ahli sastra asia barat dalam analisa roman-roman afrika barat memberikan kupasan yang sangat baik tentang pengaruh melek huruf atas perkembangan novel sebagai jenis sastra. Kemungkinan dan keperluan untuk menyimpang dan mengejutkan dalam sastra tulisan besar. Dapat dikatakan bahwa secara umum yang menjadi kriteria nilai yang tertinggi dalam dunia modern adalah yang baru. Semua baik, asal baru (bandingkanlah dunia periklanan yang mengeksploitasi kebutuhan manusia modern akan yang baru). Akibatnya dalam sastra modern kebebasan dan kebutuhan para seniman untuk merombak system sastra jauh lebih besar dan lebih radikal (sampai akarnya) dari pada zaman lampau.

System itu sendiri tidak jelas lagi, kabur dan kacau batasnya, demikian pula batas-batas jenis sastra. Hal itu jelas terlihat di Indonesia, cerpen mini Arswendo Atmowiloto dan kawan-kawan, yang bukan cerpen lagi, sajak Sutardji Calzoum Bachri dan Sapardi Djoko Damono yang bukan sajak lagi, drama-drama yang sengaja dibebaskan dari “beban cerita”, dalam rangka sastra (ikranegara), roman yang bukan roman lagi, (Iwan Simatupang). Situasi ini menjadi lebih ruwet lagi oleh karena makin lama makin banyak pengarang yang menjadi ahli teori sastra dan sebaliknya. Pengarang sekarang secara insaf dan sadar merombak system, membebaskan diri dari ikatan konvensi, dari ikatan system bahasa dan sastra. Dimana interaksi antara praktek sastra dan teori sastra makin erta dan kuat.

Daftar Pustaka

https://prezi.com/eiuq7tmxqdll/sastra-modern/

https://www.kompasiana.com/fadil64305/624f19fd3794d13d524eeb92/genre-sastra-menurut-rene-wellek-dan-austin-warren

https://www.novelme.com/karakteristik-karya-sastra-modern

Hadimadja Aoh K. 1972. Aliran-aliran Klasik, Romantik dan Realisma dalam Kesusastraan: dasar-dasar perkembangannja. Djakarta: Pustaka Jaya.

Teeuw, A. 1989. Sastra Indonesia Modern II. Jakarta:Pusat Jaya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gendre Sastra

Puisi