Hakikat Interpretasi Terhadap Karya Sastra
Pertemuan Ke 14
Materi Ke 13
Nama : Dwi Putri rahmadhani
Nim : 22016097
Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd
Hakikat Interpretasi Terhadap Karya Sastra
A. Latar Belakang
Kajian sastra, apa pun bentuknya, berkaitan dengan suatu aktivitas yakni interpretasi (penafsiran). Kegiatan apresiasi sastra dan kritik sastra, pada awal dan akhirnya, bersangkutpaut dengan karya sastra yang harus diinterpreatasi dan dimaknai. Dalam hubungan ini, mula-mula perlu disadari bahwa interpretasi dan pemaknaan tidak diarahkan pada suatu proses yang hanya menyentuh permukaan karya sastra, tetapi yang mampu "menembus kedalaman makna" yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, interpreter (si penafsir) mesti memiliki wawasan bahasa, sastra, dan budaya yang cukup luas dan mendalam.
2. PEMBAHASAN
1. Hal-hal yang mempengaruhi interprestasi terhadap karya sastra
Pendekatan hermeneutic merupakan suatu cara untuk memahami agama (teks kitab suci). Pendekatan ini dianggap tepat dalam memahami karya sastra dengan pertimbangan bahwa diaantara karya tulis, yang paling dekat dengan agama adalah karya sastra. Pada tahap tertentu teks agama sama dengan teks karya sastra. Perbedaannya, merupakan kebenaran keyakinan, sastra merupakan kebenaran imajinasi, agama dan sastra adalah bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Asal mula agama adalah firman tuhan, asal mula sastra adalah kata-kata pengarang. Baik sebagai hasil ciptaan subjek illahi maupun subjek creator, agama dan sastra perlu di intrpretasikan/ditafsirkan, sebab disatu pihak seperti disebutkan diatas, kedua genre terdiri atas bahasa. Di pihak lain, keyakinan dan imajinasi tidak bias dibuktikan, melainkan harus ditafsirkan. Pendekatan hermeneutic tidak mencari makna yang benar, melainkan mencari makna yang optimal. Dalam menginterpretasikannya, untuk menghindari keterbatasan proses interpretasi, peneliti harus memiliki titik pijak yang jelas, pada umumnya dilakukan dengan gerak spiral. Penafsiran terjadi karena setiap objek memanang setiap horizon dan paradigm yang berbeda. Pluralitas presfektif dalam memberi interpretasi pada gilirannya memberikan kekayaan makna dalam suatu karya sastra, menambah kualitas estetika, etika dan logika.
Metode penerapannya Menurut Paul Ricoeur perlu dilakukannya distansiasi atas dunia teks (objek) dan apropriasi atau pemahaman diri. Dengan perkataan lain, jika teks (objek) dipahami melalui analisis relasi antar unsurnya (struktural), bidang-bidang lain yang belum tersentuh bisa dipahami melalui bidang-bidang ilmu dan metode lain yang relevan dan memungkinkan. Agar lebih jelas, konsep dan cara kerja metode dan pendekatan yang telah diuraikan di atas dalam kaitannya dengan karya seni sebagai subjek penelitian sebagai berikut:
a. Mula-mula teks (seni) ditempatkan sebagai objek yang diteliti sekaligus sebagai subjek atau pusat yang otonom. Karya seni diposisikan sebagai fakta ontologi.
b. Selanjutnya, karya seni sebagai fakta ontologi dipahami dengan cara mengobjektivasi strukturnya. Di sini analisis struktural menempati posisi penting.
c. Pada tahap berikutnya, pemahaman semakin meluas ketika masuk pada lapis simbolisasi. Hal ini terjadi sebab di sini tafsir telah melampaui batas struktur.
d. Kode-kode simbolik yang ditafsirkan tentu saja membutuhkan hal-hal yang bersifat referensial menyangkut proses kreatif seniman dan faktor-faktor yang berkaitan dengannya.
e. Kode simbolik yang dipancarkan teks dan dikaitkan dengan berbagai persoalan di luar dirinya menuntut disiplin ilmu lain untuk melengkapi tafsir.
f. Menurut Paul Ricoeur Hermeneutika, Sebuah Cara Untuk Memahami Teks yang pada Akhirnya, ujung dari proses itu adalah ditemukannya makna atau pesan. Dari skema tampak bahwa makna dan pesan dalam tafsir hermeneutik berada pada wilayah yang paling luas dan paling berjauhan dengan teks (karya seni sebagai fakta ontologisnya), tetapi tetap berada di dalam horizon yang dipancarkan teks.
2. Mengetahui Hakikat Evaluasi Terhadap Karya Sastra
Menurut Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Teori Kritik dan Penerapannya dalam Sastra Indonesia Modern (2021), kritik sastra adalah salah satu cabang studi sastra yang berkaitan dengan ilmu sastra beserta penciptaannya. Dalam bidang keilmuan, kritik sastra tidak dapat dipisahkan dari cabang studi lainnya, yakni teori sastra dan sejarah sastra. Dilansir dari buku Pembelajaran Cerpen (2020) karya Saifur Rohman, pengertian kritik sastra bisa dikaitkan dengan aktivitas menghargai, menilai, dan menafsirkan sebuah karya sastra. Sebagai bentuk menghargai, kritik sastra menghasilkan tindakan memuliakan, meninggikan, serta mengenal sebuah karya sastra. Sebagai penilaian, kritik sastra menghasilkan nilai baik atau buruk. Sementara sebagai penafsiran, kritik sastra menghasilkan berbagai makna kemanusiaan, seperti keyakinan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, pekerjaan, hingga kebijakan.
3. Ragam Evaluasi Terhadap Karya Sastra
Dalam kritik sastra, ada tiga jenis penilaian, yaitu penilaian absolut, penilaian relatif, dan penilaian perspektif. Penilaian absolut dipengaruhi paham positivisme yang menghasilkan penilaian benar atau salah serta baik atau buruk terhadap sebuah karya sastra. Penilaian relatif didasarkan pada impresi (kesan) kritikus terhadap karya sastra, sepuluh kritikus bisa jadi akan menghasilkan sepuluh penilaian. Adapun penilaian perspektif menekankan pada berbagai kemungkinan lain ketika satu pendekatan dengan teori tertentu tidak sesuai dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra tersebut. Melalui penilaian perspektif inilah kekayaan teks digali dan diungkapkan. Dari situlah pendekatan baru ditawarkan, teori baru dapat dirumuskan.
3. PENUTUP
1) Kesimpulan
Sastra adalah sebuah karya yang terbuka terhadap berbagai interpretasi (penafsiran). Interpretasi merupakan proses menyampaikan pesan (makna) yang secara eksplisit dan implisit termuat dalam karya sastra. Interpreter adalah jurubahasa atau penerjemah pesan yang terdapat dalam karya sastra.
2) Saran
Interprestasi perlu dilakukan agar makna yang terkandung di dalam karya sastra dapat terlihat.
4. DAFTAR PUSTAKA
Kompas. (2022). Kritik Sastra: Definisi dan Tujuannya. Diakses pada 4 Desember 2022. Dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/28/100000669/kritik-sastra--definisi-dan-tujuannya
Komentar
Posting Komentar