Postingan

Pendidikan sastra

Pertemuan Ke 15 Materi Ke 14 Nama : Dwi Putri rahmadhani Nim : 22016097 Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd Pendidikan Sastra A. Pendahuluan Istilah sastra pendidikan, yaitu satra yang bersifat mendidik, sastra didaktis daripada sastra pendidikan. Sastra didaktis dibatasi sebagai karya sastra yang didesain utuk menjelaskan suatu cabang ilmu, baik yang bersifat teoretis maupun praktis, atau mungkin juga untuk mengukuhkan suatu tema atau doktrin moral, religi, atau filsafat dalam bentuk fiksi, imajinatif, persuasif, dan impresif (Abrams, 1981).  Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa. Dimasukkannya pembelajaran sastra ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia kiranya dapat dimaklumi, karena secara umum, sastra adalah segala sesuatu yang ditulis. Pengertian semacam itu dianggap terlalu luas dan juga terlalu sempit. Dianggap terlalu luas karena, dengan demikian, semua buku termasuk sastra. Dianggap terlalu sempit dengan keberatan bahwa macam balada yang dinyanyik...

Hakikat Interpretasi Terhadap Karya Sastra

 Pertemuan Ke 14  Materi Ke 13 Nama : Dwi Putri rahmadhani Nim : 22016097 Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd Hakikat Interpretasi Terhadap Karya Sastra A. Latar Belakang Kajian sastra, apa pun bentuknya, berkaitan dengan suatu aktivitas yakni interpretasi (penafsiran). Kegiatan apresiasi sastra dan kritik sastra, pada awal dan akhirnya, bersangkutpaut dengan karya sastra yang harus diinterpreatasi dan dimaknai. Dalam hubungan ini, mula-mula perlu disadari bahwa interpretasi dan pemaknaan tidak diarahkan pada suatu proses yang hanya menyentuh permukaan karya sastra, tetapi yang mampu "menembus kedalaman makna" yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, interpreter (si penafsir) mesti memiliki wawasan bahasa, sastra, dan budaya yang cukup luas dan mendalam. 2. PEMBAHASAN 1. Hal-hal yang mempengaruhi interprestasi terhadap karya sastra Pendekatan hermeneutic merupakan suatu cara untuk memahami agama (teks kitab suci). Pendekatan ini dianggap tepat dalam memahami karya sastra de...

Pendekatan Ekspresif dan Pragmatik

 Pertemuan Ke 13 Materi Ke 12 Nama : Dwi Putri rahmadhani Nim : 22016097 Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd ENDEKATAN EKSPRESIF DAN PRAGMATIK A. PENDEKATAN EKSPRESIF Pendekatan ini dititikberatkan pada eksistensi pengarang sebagai pencipta karya seni.Pendekatan ini melihat pada kemampuan seorang pengarang dalam melahirkan suatu karya sastra. Kemampuan pengarang dalam menghasilkan suatu karya sastra menjadi objek kajian penelaah suatu karya sastra yang menggunakan pendekatan ekspresif.  Latar belakang seorang pengarang tentu mempengaruhi suatu karya sastra yang dibuatnya, misalnya saja pengarang itu seorang yang religius, tentu saja karya sastra yang dihasilkan akan bernuansa religi. Pengalaman seorang pengarang pada masa kecilnya juga dapat mempengaruhi karya sastra yang dibuatnya, semakin banyak pengarang itu memiliki konflik, maka semakin banyak karya yang dihasilkan. Pendekatan berorientasi pada penulis dapat dibagi dalam tiga pembahasan, yaitu: kritik biografi, kritik ...

Pendekatan Objektif dan Mimetik

Pertemuan Ke 12 Materi Ke 11 Nama : Dwi Putri rahmadhani Nim : 22016097 Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd Pendekatan Objektif dan Mimetik  1.) Pendekatan objektif       Pendekatan objektif merupakan pendekatan terpenting karena memiliki kaitan yang paling erat dengan teori sastra modern, khususnya teori-teori yang menggunakan konsep dasar srtuktur. Dalam hal ini, melalui teori strukturalisme, pendekatan objektif dapat memberikan hasilhasil yang baru sekaligus maksimal dalam rangka memahami karya sastra (Ratna, 2007, hlm. 72-73). Pendekatan objektif membatasi diri pada penelaahan karya sastra itu sendiri, terlepas dari soal pengarang dan pembaca. Dalam hal ini, kritikus memandang karya sastra sebagai suatu kebulatan makna, akibat perpaduan isi dengan pemanfaatan bahasa sebagai alatnya (Semi, 1989, hlm. 43-50).       Pendekatan objektif adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan. Diperjelas oleh Hasanudin (Abidin ...

Aliran Sastra

Pertemuan Ke 11 Materi Ke 10 Nama : Dwi Putri rahmadhani Nim : 22016097 Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd  ALIRAN SASTRA A. PENDAHULUAN Sastra memiliki berbagai macam mulai dari sastra sebagai seni, sastra sebagai ungkapan pendapat atau perasaan dari sang sastrawan, hingga sastra sebagai tempat bagi sastrawan untuk menuangkan ide-ide terhadap suatu hal. Banyaknya definisi sastra menjadi cikal-bakal adanya berbagai macam aliran sastra. Aliran dalam sastra biasanya merupakan cara menggambarkan prinsip dan pandangan hidup atau apa pun yang ingin disampaikan oleh sastrawan dalam karyanya. B. PEMBAHASAN Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap/jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya. Pada prinsipnya, aliran sastra dibedakan menjadi dua bagian besar, yakni (1) idealisme, dan (2) materialisme. 1. Ade...

Puisi

 Pertemuan Ke 10 Materi Ke 9 Nama : Dwi Putri rahmadhani Nim : 22016097 Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd PUISI A. PENDAHULUAN Puisi merupakan bagian dari ilmu sastra. Sastra dalam bahasa Sansekerta berarti tulisan atau karangan. Puisi termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair, mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat dan tepat (Depdikbud, 1997: 794). Ciriciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang digunakan serta wujud puisi tersebut. Bahasanya mengandung rima, irama, dan kiasan. Wujud puisi dapat dilihat dari bentuknya yang berlarik membentuk bait, letak tertata, dan tidak mementingkan ejaan. Puisi dapat juga membedakan wujudnya dengan membandingkan dari prosa. Ada empat unsur yang merupakan hakikat puisi, yaitu: tema, perasaan penyair, nada puisi, serta amanat. Selain itu, ada lima unsur yang merupakan metode puisi terdiri dari diksi,pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, ritma dan rima. Pengertian puisi se...

Drama

Pertemuan Ke 9 Materi Ke 8 Nama : Dwi Putri rahmadhani Nim : 22016097 Dosen pengampu : Dr. Abdurrahman, M.pd Drama A. Pendahuluan Drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axcting), dan ketegangan pada para pendengar. Arti kedua, menurut Moulton Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat manusia dengan gerak. Arti ketiga drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience) Adapun istilah lain drama berasal dari kata drame, sebuah kata Perancis yang diambil oleh Diderot...